Tentara Israel beroperasi di Lebanon selatan (REUTERS/Artorn Pookasook) |
GELORAKAN, -- Enam tentara Israel (IDF) dilaporkan tewas dalam serangan di Lebanon Selatan pada Rabu (13/11/2024). Kejadian ini terjadi saat pasukan IDF masih berada di wilayah tersebut untuk melawan milisi Hizbullah.
Baca Juga : Pernyataan Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Arab-Islam
Menurut AFP, jumlah korban tewas tersebut menjadikan serangan ini sebagai hari paling mematikan bagi IDF. Dengan kematian ini, total 47 tentara Israel telah tewas dalam pertempuran melawan Hizbullah sejak 30 September, saat Israel mengirim pasukan darat ke Lebanon.
"Para tentara tewas dalam pertempuran di Lebanon Selatan," kata pihak militer dalam sebuah pernyataan resmi. Pengumuman ini disampaikan setelah Menteri Pertahanan Israel yang baru, Israel Katz, menegaskan bahwa tidak ada perubahan dalam komitmen Israel untuk terus berperang melawan Hizbullah.
Baca Juga : Wamen RI Fasih Bahasa Arab, 'Teriakan' Gaza di Depan Putra Mahkota Saudi
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melalui platform media sosial X, membagikan gambar simbol Brigade Golani, unit tempat para tentara yang tewas itu berasal.
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan kampanye pengeboman besar-besaran di Lebanon, yang sebagian besar menargetkan benteng Hizbullah di Beirut selatan dan timur, serta wilayah selatan Lebanon. Pada 30 September, Israel mengirim pasukan darat ke Lebanon.
Serangan ini terjadi setelah hampir satu tahun ketegangan yang melibatkan baku tembak lintas batas, di mana Hizbullah mendukung sekutu Palestina mereka, Hamas, pasca serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang Gaza.
Baca Juga : Presiden Prabowo Dorong Investasi Perusahaan AS dalam Pertemuan dengan USINDO di Washington DC
Pada hari yang sama, serangan Israel juga menghantam Aramoun, sebuah daerah padat penduduk di selatan Beirut, yang berada di luar wilayah benteng Hizbullah. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan delapan orang tewas dalam serangan ini.
Serangan-serangan Israel juga terdengar di pinggiran selatan Beirut pada Rabu malam. Rekaman AFP menunjukkan asap mengepul dari daerah yang berada di bawah perintah evakuasi Israel. Ini terjadi setelah media pemerintah Lebanon melaporkan serangan bertubi-tubi terhadap benteng Hizbullah dalam 24 jam terakhir.***
Hizbullah, yang didukung oleh Iran, mengklaim pada hari yang sama bahwa mereka telah menembakkan rudal balistik ke markas besar tentara Israel di pusat komersial Tel Aviv, yang juga menampung Kementerian Pertahanan.***