GELORAKAN, -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan belasungkawa atas syahidnya pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dan mendoakannya. “Saya memohon rahmat kepada Allah untuk Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang baru-baru ini syahid,” ungkap Erdogan dalam sebuah pertemuan dengan pejabat lokal di Istanbul pada hari Sabtu.
Baca Juga : Israel Sengaja Serang Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon, 2 Tentara Indonesia Terluka
Erdogan mengungkapkan rasa hormatnya terhadap para pemimpin dan perlawanan Palestina, menganggap mereka sebagai legenda melalui perjuangan dan kesyahidan mereka, serta untuk semua pahlawan yang telah mengorbankan darah mereka di tanah Gaza.
Dalam kesempatan itu, Erdogan menegaskan kembali dukungan penuh Turki terhadap Palestina, yang masih mengalami kekejaman dan penjajahan oleh ‘Israel’. “Sebagai musuh para penindas dan pelindung kaum tertindas, Turki mendukung Palestina dalam perjuangan untuk kebebasan dan martabat melawan sistem genosida,” tegasnya, seperti dilansir TRT World pada Ahad (20/10/2024).
Baca Juga : Al-Qassam Tanpa Henti Terus Hadang Agresi Israel
Erdogan juga mengkritik Barat dan PBB, menyebut mereka telah menjadi alat bagi Zionis ‘Israel’. “AS, Eropa, dan Dewan Keamanan PBB hanya menjadi mainan di tangan seorang pembunuh kejam bernama Netanyahu,” katanya, merujuk pada perdana menteri ‘Israel’.
Pertemuan dengan Petinggi Hamas
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan juga menyampaikan belasungkawa atas syahidnya Yahya Sinwar kepada pejabat Hamas dalam pertemuan di Istanbul.
Fidan menerima kedatangan presiden Dewan Syura Hamas, Mohammed Darwis, dan anggota biro politik lainnya pada Jumat (18/10/2024) waktu setempat.
Baca Juga : Hari Ke-352... Perkembangan Paling Menonjol Dalam Genosida Israel di Gaza
Menurut kantor Kementerian Luar Negeri Turki, pertemuan tersebut juga membahas “kondisi negosiasi terkini untuk kesepakatan gencatan senjata yang memungkinkan pertukaran sandera dan tahanan.”
Menlu Hakan Fidan menegaskan komitmen Turki untuk menggunakan semua cara diplomatik guna memobilisasi masyarakat internasional melawan bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza, tambah kementerian.
Sumber : hidayatullah