GELORAKAN.COM, -- Stres kronis, pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan faktor lainnya dapat mempengaruhi kesehatan seksual secara signifikan.
Menjaga Kehidupan Seks Yang Sehat Bagi Pria (Foto Ilustrasi :Freepik) |
Mengurangi stres
Sepeti diansir dari vnexpress, Dr Jamin Brahmbhatt, asisten profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Central Florida (AS), mengatakan, baik itu masalah pribadi atau masalah di tempat kerja, stres kronis menjadi penyebab utama menurunnya hasrat seksual dan disfungsi ereksi laki-laki.
Saat stres, tubuh meningkatkan produksi kortisol, hormon yang dapat mengganggu produksi testosteron. Studi menunjukkan bahwa orang dengan masalah emosional atau stres lebih mungkin menderita disfungsi seksual berupa ejakulasi dini, disfungsi ereksi, atau rendahnya hasrat seksual.
Jamin Brahmbhatt merekomendasikan untuk memasukkan aktivitas pengurang stres ke dalam rutinitas harian Anda: olahraga teratur, meditasi, cukup tidur, dan melakukan hal-hal yang Anda sukai.
Baca Juga : Ini yang Perlu Dikonsumsi oleh Penderita Anemia...
Diet
Kebiasaan makan dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan masalah kardiovaskular. Semuanya dapat berdampak negatif pada fungsi seksual.
Sebuah studi tahun 2008 di Jepang menemukan bahwa pria dengan lingkar pinggang lebih dari satu meter memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik, yang terkait dengan disfungsi ereksi.
Mengonsumsi makanan seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian dapat memberikan perbedaan yang signifikan.
Anda sebaiknya membatasi konsumsi alkohol dan menghindari makanan olahan untuk meningkatkan kesehatan seksual. “Sederhananya, semakin banyak makanan cepat saji yang Anda makan, semakin buruk kehidupan seks Anda,” kata Dr. Brahmbhatt.
Latihan
Kurangnya aktivitas fisik berbahaya bagi kesehatan jantung, yang penting untuk menjaga fungsi seksual. Studi menunjukkan bahwa pria yang rutin berolahraga mengalami peningkatan fungsi ereksi dibandingkan mereka yang tidak berolahraga.
American Heart Association merekomendasikan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sedang atau 75 menit aktivitas berat per minggu, bersamaan dengan latihan kekuatan, untuk menjaga tubuh Anda dalam kondisi prima.
Baca Juga : Ini Makanan yang sebaiknya Anda Makan Sebelum dan Sesudah Berolahraga
Tidur
Gangguan tidur, termasuk sleep apnea, dapat berdampak serius pada kadar testosteron dan menyebabkan disfungsi seksual.
Sebuah studi pada bulan September 2021 oleh penulis Matthew Gavidia, di situs web perawatan kesehatan AJMC, menemukan bahwa pria dengan apnea tidur parah memiliki kadar testosteron yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak mengalami kondisi tersebut.
Jika Anda menduga Anda mengalami gangguan tidur, Dr. Brahmbhatt merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat, termasuk perubahan gaya hidup atau intervensi medis.
Kesehatan mental
Kondisi kesehatan mental dapat menyebabkan penurunan hasrat seksual dan kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi.
Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan dapat berdampak besar pada hasrat dan kinerja seksual. Sekitar 20% pasien dengan kecemasan dan 40% pria dengan depresi melaporkan mengalami beberapa bentuk disfungsi seksual.
Dr Brahmbhatt menyarankan bahwa mencari bantuan dari profesional kesehatan mental bisa sangat bermanfaat. Terapi dan pengobatan dapat meningkatkan kesehatan mental dan fungsi seksual secara signifikan.
Baca Juga : Air Kelapa Memiliki Banyak Manfaat, Namun Tidak Boleh dijadikan Sebagai Pengganti Air Putih..., Kenapa ??
Ketidakseimbangan hormonal
Kadar testosteron yang rendah khususnya dapat berdampak negatif terhadap kesehatan seksual. Kadar testosteron secara alami menurun seiring bertambahnya usia, namun kondisi seperti hipogonadisme dapat mempercepat proses ini.
Studi menunjukkan bahwa sekitar 20% pria berusia di atas 60 tahun memiliki kadar testosteron yang rendah. Anda harus memantau kadar hormon Anda secara teratur. Selain itu, pengobatan dapat mencakup perubahan gaya hidup, pengobatan atau terapi penggantian hormon untuk mengembalikan keseimbangan.
Efek samping dari beberapa obat
Beberapa obat, termasuk yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan depresi, dapat menyebabkan disfungsi seksual sebagai efek sampingnya.
Penting untuk mendiskusikan kemungkinan efek samping dengan dokter Anda. Mereka mungkin dapat menyesuaikan dosis atau beralih ke obat lain yang berdampak lebih kecil terhadap kesehatan seksual.
Baca Juga : Ini Makanan yang sebaiknya Anda Makan Sebelum dan Sesudah Berolahraga
Penyakit kronis
Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan penyakit ginjal dapat mempengaruhi fungsi seksual secara signifikan. Misalnya, pria dengan diabetes tiga kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi dibandingkan pria tanpa diabetes.
Dr Brahmbhatt menyarankan untuk mengikuti pengobatan, menjaga gaya hidup sehat, dan memantau diri sendiri secara teratur untuk mengendalikan kondisi.
Masalah hubungan
Gangguan komunikasi, konflik yang tidak terselesaikan, dan kurangnya keintiman dapat menyebabkan disfungsi seksual.
Komunikasi terbuka dengan pasangan adalah kunci untuk menyelesaikan masalah ini.***
Sumber : vnexpress