GELORAKAN.COM, -- Penderita anemia perlu mengonsumsi makanan yang bervariasi dan seimbang, memilih makanan yang kaya zat besi seperti daging sapi, telur, dan sayuran berdaun hijau tua.
Makanan penambah darah (foto : diarybunda) |
Dikutip dari Pusat Nutrisi Klinis Rumah Sakit Bach Mai, Dokter Tran Viet Tien, mengatakan anemia terjadi ketika terjadi penurunan hemoglobin (pembawa oksigen dalam sel darah merah). Anemia banyak terjadi pada anak di bawah 5 tahun, ibu hamil, wanita usia subur, penderita penyakit kronis, dan lanjut usia.
Ada banyak penyebab yang menyebabkan kondisi ini, antara lain: anemia gizi, anemia akibat penyakit hematologi, dan anemia akibat penyakit kronis.
Baca Juga : Ini Makanan yang sebaiknya Anda Makan Sebelum dan Sesudah Berolahraga
Anemia gizi paling sering disebabkan oleh kekurangan zat besi ketika makanan tidak mencukupi, karena meningkatnya kebutuhan, kehilangan darah kronis atau gangguan penyerapan, dll. Anemia juga dapat disebabkan oleh kekurangan zat gizi mikro lainnya (umumnya vitamin B12, asam folat).
Diet memainkan peran penting dalam pengobatan anemia gizi. Pasien perlu mengonsumsi semua zat yang diperlukan untuk produksi sel darah merah seperti protein, zat besi, vitamin B12, asam folat...
Khusus pangan hewani yang kaya protein dan mengandung zat besi yang mudah diserap seperti daging (sapi, babi, unggas), telur, darah, organ hewan (hati, jantung, ginjal), udang, kepiting, dan ikan.
Makanan kaya zat besi yang berasal dari tumbuhan: sayuran berdaun hijau tua, beberapa kacang-kacangan (wijen, kacang mete, chestnut, almond, biji labu...).
Baca Juga : Air Kelapa Memiliki Banyak Manfaat, Namun Tidak Boleh dijadikan Sebagai Pengganti Air Putih..., Kenapa ??
Makanan tinggi vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi: jeruk, jeruk bali, jambu biji, tomat, mangga,...
Makanan kaya asam folat dan B12 seperti buah matang, sayuran hijau (jangan dimasak sampai matang); daging, ikan, telur, susu.
Selain itu, perlu membatasi konsumsi makanan tinggi fitat, tanin, dan polifenol yang menghambat penyerapan zat besi seperti teh, kopi, biji-bijian, anggur, dan kacang-kacangan.
Untuk makanan tinggi fitat (biji-bijian, kacang-kacangan), Anda bisa merendamnya secara menyeluruh selama 6-8 jam sebelum diolah untuk mengurangi jumlah fitat. Atau Anda bisa menggantinya dengan biji-bijian yang bertunas (nasi bertunas, tauge) untuk mengurangi jumlah fitat secara signifikan.
Baca Juga : Anjuran Tidur Sesuai Dengan Sunnah Rasul Ternayata Terbukti Secara Ilmiah
Menu Referensi : Nilai gizi menu meliputi energi: 1500-1600 kkal/hari, protein 80 g, zat besi 14 mg, vitamin C 340 mg, Folat 480 mg, vitamin B12 3,5 µg untuk penderita sakit berat 50-55 kg terdiagnosis gizi anemia:
Sarapan: Semangkuk mie ikan (150 g bihun, 100 g fillet ikan; 10 ml minyak goreng, 15 g tauge).
Camilan : Satu jeruk (150 g)
Baca Juga : Waspadai Gejala peringatan Flu, Menular dan Dapat Menimbulkan Komplikasi
Makan siang : Nasi, ayam panggang jahe, zucchini matang (70 g nasi putih; 80 g ayam panggang; 20 g daging cincang tanpa lemak; 10 ml minyak goreng; 150 g zucchini)
Camilan : Jus (100 g jeruk bali; 100 g jambu biji)
Makan malam : Nasi, daging sapi tumis bawang bombay, telur rebus, sayur rebus (70 g nasi putih; 1 butir telur rebus; 70 g daging sapi; 30 g bawang bombay; 150 g sayuran hijau, 10 ml minyak goreng) .
Makanan pengganti yang setara: 100 g daging babi tanpa lemak setara dengan 100 g daging sapi atau ayam; 120 gr udang, ikan tanpa lemak.***