Menu Atas

Kaesang Buka Suara Terkait PSI Gagal Lolos Melangkah ke Senayan

Admin
| Maret 22, 2024 WIB Last Updated 2024-03-22T07:55:29Z

GELORAKAN.COM, -- Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, buka suara terkait partainya yang gagal lolos ke DPR RI. PSI gagal melangkah menuju Senayan karena tidak mampu melewati ambang batas parlemen atau Parliamentary threshold 4 %.

Kaesang Pangarep (foto: Portal PSI)

Sebagai informasi, PSI hanya meraih 2,8 % atau 4.260.169 suara dalam Pemilu 2024. Meski kerap kali menjual nama Presiden Joko Widodo (Jokowi), PSI nyatanya harus menelan kekecewaan.

Saat dikonfirmasi kepada awak media, Kaesang tak memberi jawaban yang jelas terkait rencana PSI mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Juga : Anies Baswedan ke MK, Surya Paloh Beda Sikap: Terima Hasil Pilpres Hasil Pemilu 2024

“Masalah gugatan ya nanti kita lihat dulu, tapi ya masa mau gugat 200 ribu suara tuh dari mana? Semua kan ada saksinya,” ujar Kaesang di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).

Ia berujar kesalahan-kesalahan tersebut wajar terjadi.

“Memang di sirekap beberapa ada yang salah itu kan manusiawi ya saya rasa enggak masalah,” ujarnya.

Kaesang mengaku telah legawa menerima hasil Pemilu 2024.

Ketika disinggung rencana PPP mengajukan gugatan ke MK, Kaesang memilih menghargainya.

Menurutnya, setiap partai politik memiliki hak untuk mengajukan gugatan ke MK.

“Itu kan hak mereka juga. Kalau kita santai aja ya dilihat dulu saja. Legawa banget saya,” lanjutnya.

Baca Juga : Aplikasi SidraBank Membangun Platform DEFI Islam Terdesentralisasi Terbesar Di Dunia

Kendati legawa, Kaesang mengatakan evaluasi pasca pemilu pasti dilakukan PSI.

Ia berujar, evaluasi tersebut dilakukan agar PSI lebih siap untuk Pemilu lima tahun berikutnya.

“Supaya kami bisa menjadi partai yang jago, lebih baik, supaya nanti di 2029 kita juga bisa, apa namanya, bisa lebih baik dari hari ini,” ungkapnya.

“Bagaimanapun kan masih ada kursi di beberapa provinsi dan kabupaten, kota yang apa namanya, meningkat cukup pesat, mungkin sekitar 200, 200-an persen.”

Setelah gagal di Pemilu 2024, PSI selanjutnya akan fokus memenangkan Pilkada di sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Juga : KPU RI Telah Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024 : Prabowo 96 Juta, Anies 40 Juta, Ganjar 27 Juta

“Kami akan fokus untuk memenangkan pilkada yang mungkin kalau kita bisa lihat, kalau kursinya banyak itu ada di NTT Kita ada 6 kursi di provinsi. Jakarta tentunya kita ada 8, di Solo, Semarang kita punya 5 kursi kalau engga salah, terus mana tadi, Surabaya kita juga ada 5,” tandasnya.

Sebagai informasi, ada sepuluh partai yang dinyatakan gagal lolos ke Senayan.

Partai-partai tersebut adalah Partai Buruh, Partai Gelora, PKN, Partai Hanura, Partai Garuda, PBB, PSI, Partai Perindo, PPP, dan Partai Ummat.

Dari sepuluh partai, hanya PPP yang menyatakan akan mengajukan gugatan ke MK terkait hasil Pemilu 2024.

Sejak 1997 silam, ini adalah kali pertama PPP gagal menempatkan wakilnya di kursi DPR RI.

Baca Juga : Bank Indonesia Siapkan Kebutuhan Penukaran Uang Rupiah pada Momen Ramadhan dan Idulfitri 2024

Jokowi Effect Tak Pengaruhi Suara PSI?

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menilai ada beberapa faktor yang membuat suara PSI masih rendah meski sudah mengidentikkan diri dengan Jokowi.

Menurutnya, minimnya figur kunci menghambat suara PSI pada Pemilu 2024.

“Partai politik kita kan menitikberatkan pada figur politik kunci, misalnya PDI-P ada faktor Megawati, Soekarno, ada faktor Jokowi juga,” kata Adi.

Baca Juga : Aplikasi SidraBank Membangun Platform DEFI Islam Terdesentralisasi Terbesar Di Dunia

“Kalau melihat Gerindra pasti ada faktor Prabowo. Kalau melihat Partai Demokrat, ada faktor Pak SBY di PSI, belum ada figur yang bisa menjadi magnet,” sambungnya.

Ia menyebut, kehadiran Kaesang tidak cukup mendongkrak popularitas PSI.

Sebab, popularitas Kaesang di dunia politik tidak setinggi sang kakak, Gibran Rakabuming Raka.

Faktor lainnya, menurut Adi adalah identifikasi PSI dengan Jokowi terlambat dilakukan.

Ia menilai, PSI hanya memiliki waktu tiga bulan setelah mengidentikkan diri dengan Jokowi.

Baca Juga : Komisi Pemilihan Umum (KPU) Akan Umumkan Hasil Pemilu 2024 Tingkat Nasional Hari Ini...

“Jadi, masyarakat yang merasa kenal dan merasa puas dengan Jokowi, terlambat untuk mengetahui sebenarnya PSI itu bagian Jokowi,” ujarnya.

Apalagi, PSI sebagai partai baru belum memiliki jejaring dan mesin politik yang terdistribusi secara merata.

Menurutnya, mesin politik PSI hanya ada di perkotaan dan nyaris tidak ada di pedesaan

(Sumber: Tribunnews)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kaesang Buka Suara Terkait PSI Gagal Lolos Melangkah ke Senayan
DomaiNesia

Trending Now