GELORAKAN.COM, -- Anak-anak dengan ketekunan percaya usahanya akan membuahkan hasil, sehingga mereka selalu bekerja keras untuk mencapai tujuannya, terlepas dari segala rintangan.
Setelah bertahun-tahun bekerja di bidang psikologi anak, Michele Borba, ahli parenting dan penulis buku terkenal Amerika, menemukan ketekunan sebagai soft skill paling efektif dalam membantu anak-anak agar lebih sukses dalam hidup.
Studi juga menunjukkan bahwa ketekunan adalah penyumbang kesuksesan yang lebih besar daripada IQ , menurut penelitian oleh Angela L. Duckwork dan Martin EP Seligman, University of Pennsylvania.
Para ahli menyarankan 9 cara orang tua dapat membantu anak-anak membangun ketekunan.
1. Hilangkan faktor-faktor yang membuat anak putus asa
Ada empat faktor yang membuat anak putus asa:
Kelelahan: Lindungi kemampuan anak Anda untuk berkonsentrasi dengan mengikuti rutinitas waktu tidur yang teratur. Matikan perangkat satu jam sebelum tidur dan jauhkan dari kamar tidur anak Anda.
Kecemasan: Tekanan untuk berhasil bisa sangat besar. Tunjukkan pada anak Anda bahwa cinta Anda tidak bergantung pada pencapaian mereka.
Evaluasi anak Anda berdasarkan prestasi: Tanamkan mindset berkembang sehingga anak Anda mengerti bahwa kemenangan tidak tetap. Pujilah anak Anda atas usahanya, bukan hasilnya.
Tetapkan harapan di atas kemampuan: Menetapkan harapan sedikit di atas tingkat keterampilan anak Anda dapat menciptakan kegembiraan dan usaha, tetapi harapan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kecemasan, sementara harapan yang terlalu rendah dapat menyebabkan kecemasan, menyebabkan kebosanan.
2. Ajari anak Anda bahwa kesalahan adalah peluang untuk tumbuh
Mengingatkan anak Anda akan kesalahan tidak selalu negatif, tetapi terkadang merupakan kesempatan untuk perkembangan yang lebih baik. Terima kesalahan anak Anda dengan mengatakan: "Tidak apa-apa. Yang penting Anda sudah berusaha".
Anda juga harus mengakui kesalahan Anda. Ini akan membantu anak Anda menyadari bahwa setiap orang membuat kesalahan dan bahwa kesuksesan terjadi ketika Anda tidak membiarkan kegagalan mendefinisikan Anda.
3. Uraikan tugas
Mengajari anak Anda untuk membagi tugas-tugas besar menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola akan membantu mereka merasa lebih percaya diri setiap kali mereka menyelesaikan tugas. Jika anak Anda kewalahan dengan terlalu banyak tugas, mintalah dia menuliskannya di catatan tempel berdasarkan kesulitan atau panjangnya. Kemudian kerjakan tugas satu per satu.
4. Rayakan kemenangan kecil
Kegagalan berulang dapat menghancurkan ketekunan, tetapi keberhasilan terkecil dapat mendorong anak-anak untuk terus maju, jadi bantulah mereka mengidentifikasi kemenangan kecil mereka.
Contoh: Terakhir kali saya mengeja 6 kata dengan benar, kali ini saya mendapat 8 kata. Ketika Anda bekerja keras, Anda membuat kemajuan besar.
5. Perpanjang konsentrasi
Jika anak Anda ingin menyerahkan tugas, atur timer dan masukkan pada waktu yang sesuai untuk rentang perhatiannya. Jelaskan bahwa patuhi saja sampai bel berbunyi. Kemudian anak Anda dapat beristirahat dan mengatur ulang timer.
Dorong anak Anda untuk melihat berapa banyak hal yang bisa dia selesaikan sebelum bel berbunyi untuk melihat dia berhasil. Seiring waktu, akan menjadi lebih mudah untuk fokus.
6. Bangkit setelah gagal
Ketika anak-anak menyerah, itu mungkin karena mereka tidak dapat melihat jalan keluar dari sebuah tantangan. Sebagai orang tua, akui frustrasi anak Anda dan nyatakan bahwa itu normal. Cobalah latihan pernapasan atau istirahat. Kemudian mintalah anak Anda kembali ke tugas itu. Anda juga dapat mencoba melihat apakah ada sesuatu yang menghalangi Anda.
7. Puji usahanya
Psikolog Stanford Carol Dweck telah menemukan bahwa ketika anak-anak dipuji karena kecerdasan mereka, mereka cenderung tidak bertahan. Tetapi ketika mereka dipuji atas usaha mereka, mereka lebih termotivasi dan bekerja lebih keras.
Untuk memperpanjang ketekunan, pujilah upaya anak Anda, bukan nilai. Itu: "Kamu bekerja sangat keras", bukan "Kamu sangat pintar".
8. Tetap berpegang pada slogan
Pembicaraan diri yang negatif seperti "Saya tidak bisa melakukannya" atau "Saya tidak cukup pintar" menghilangkan kegigihan. Bantu anak Anda memilih kalimat pendek dan positif untuk diucapkan kepada dirinya sendiri ketika dia mengalami kesulitan. Ingatkan anak Anda untuk mengulangi pernyataan itu dengan keras beberapa kali selama beberapa hari sampai dia ingat untuk menggunakannya sendiri.
9. Ibu mundur agar aku bisa maju
Salah satu aturan pengasuhan utama adalah ini: Jangan pernah melakukan sesuatu untuk anak-anak Anda yang dapat mereka lakukan untuk diri mereka sendiri. Setiap kali Anda mengoreksi anak Anda atau melakukannya untuknya, Anda membuatnya bergantung pada Anda.
Ketika Anda tahu anak Anda dapat menyelesaikan tugas sendirian, mundurlah selangkah. Biarkan anak Anda merangkul rasa sukses itu, serta ajari dia untuk bertahan. [CNBC]