GELORAKAN.COM, -- Dalam upaya mempertahankan berat badan yang sehat, diet, dan gaya hidup dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang.
Melody Hrubes, seorang dokter kedokteran olahraga di Rothman Orthopaedic Institute, AS, mengatakan usia 30-an, 40-an, dan 50-an adalah kesempatan bagi orang untuk memperbaiki kebiasaan buruk yang memengaruhi kesehatan tulang. Perubahan saat ini juga membantu mencegah risiko berkurangnya mobilitas, pembedahan yang berkaitan dengan tulang dan persendian di usia tua.
Berikut adalah beberapa kebiasaan baik untuk membantu melindungi tulang dan sistem sendi.
1. Meningkatkan kesehatan tulang
Tubuh manusia ditopang oleh 206 tulang, di mana kerangka menanggung beban paling banyak. Terutama pada wanita, kepadatan tulang yang lebih rendah dari pria harus melalui masa menopause, sehingga kesehatan tulang perlu mendapat perhatian lebih.
Menjaga pola makan tinggi kalsium dan vitamin D adalah salah satu cara terbaik untuk memperkuat tulang karena ini adalah dua nutrisi yang dibutuhkan untuk memperkuat jaringan tulang. Selain itu, aktivitas olahraga seperti jalan kaki, jogging atau latihan kekuatan juga harus dipertahankan karena dapat membantu mempengaruhi sistem kerangka, merangsang mereka untuk menghasilkan sel-sel baru.
2. Pertahankan berat badan yang sehat
Selain makan dengan baik, menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mendukung kesehatan tulang. Berat badan rendah merupakan kontributor utama penurunan kepadatan tulang dan pengeroposan tulang. Obesitas dapat menurunkan kualitas tulang dan meningkatkan risiko patah tulang akibat stres berat badan. Mempertahankan berat badan yang sehat daripada menurunkan berat badan dapat membantu menjaga kepadatan tulang.
Mempertahankan berat badan normal yang sehat adalah cara yang baik untuk melindungi kesehatan tulang. Foto: iStock |
3. Hindari terluka
Olahraga penting untuk kesehatan, tetapi juga dapat menyebabkan cedera, yang merupakan penyebab utama kerusakan tulang. Dr Hrubes berbagi bahwa cedera aktivitas fisik berasal dari melakukan terlalu banyak atau berolahraga dengan cara yang salah. Ini juga merupakan salah satu alasan utama orang di bawah 50 tahun membutuhkan operasi ortopedi.
Untuk mencegah cedera , dengarkan tubuh Anda setelah setiap latihan. Nyeri ringan akan hilang dalam waktu dua minggu, tetapi jika Anda merasa mati rasa, kesemutan, atau kesulitan berjalan, temui dokter Anda. Juga, untuk hasil terbaik, konsultasikan dan ikuti instruksi dari pelatih profesional atau profesional.
4. Banyak makan sayur
Sayuran sangat bagus untuk tulang dan merupakan salah satu sumber vitamin C terbaik, yang merangsang produksi sel-sel pembentuk tulang. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek antioksidan vitamin C dapat membantu melindungi sel-sel tulang dari kerusakan.
Sayuran juga berperan dalam meningkatkan kepadatan tulang, membantu mencegah osteoporosis (massa tulang rendah) dan osteoporosis (tulang rapuh). Sayuran yang harus ditambahkan adalah brokoli, kubis, peterseli atau sayuran yang mengandung antioksidan.
5. Perkuat latihan daya tahan
Mengintensifkan beberapa latihan dapat membantu memperkuat dan mempertahankan tulang yang kuat. Ini termasuk latihan yang sarat dengan beban atau dampak yang kuat, yang membantu mempromosikan pembentukan tulang baru. Latihan kekuatan tidak hanya bermanfaat untuk pembentukan otot tetapi juga membantu memerangi pengeroposan tulang pada wanita muda dan tua, termasuk mereka yang menderita osteoporosis, osteoporosis, atau kanker payudara.
6.Memperkuat otot dasar panggul
Sakit punggung adalah salah satu masalah muskuloskeletal yang paling umum dan membuat frustrasi. Ada banyak penyebab sakit punggung termasuk herniated disc, saraf terjepit, postur tubuh yang buruk, dan bahkan glutes yang lemah. Namun penyebab lain yang sering diabaikan adalah ketidakseimbangan pada dasar panggul, kelompok otot dan jaringan ikat yang memanjang dari tulang kemaluan hingga tulang ekor.
Ketika otot dasar panggul menjadi terlalu tegang atau lemah, mereka memberi tekanan pada punggung, jelas Dr. Hrubes. Ketidaknyamanan ini sering disertai dengan gejala lain, seperti seks yang menyakitkan, kesulitan buang air kecil, dan inkontinensia urin. (GLR/sbn)
sumber : vnexpress