Dok foto: Ilustrasi Googgle |
Oleh: Abu Faqih CHt
Gelorakan.com, - Netral disini, bukan di artikan ketiada berpihakan kita kepada sesuatu sebagaimana arti yang terdapat di KBBI, karena dalam hidup kita pasti ada keberpihakan kepada sesuatu tersebut..
Seorang yang berkata tiada keberpihakan kepada kejahatan bukan berarti dia juga tiada berpihak kepada kebaikkan, malah sesungguhnya dia sedang menunjukkan keberpihakannya pada kebaikkan...
Bersikap netral itu seperti seorang penceramah yang baik, yang hanya menunjukkan data sebuah dalil tanpa dia berpihak kepada satu dalil walaupun ada keberpihakan pribadi terhadap dalil yang dianggapnya paling rajih, karena sang penceramah paham tentang makna kaidah nahnu "du'aat laisal qudhoo"t...
Dalam al quran juga menyinggung orang yang tiada keberpihakan, Al-Qur'an Surat Annisaa ayat yang ke 143 berbicara, tentang "mudzabdzabiin"
Yang artinya :
"Mereka dalam keadaan bimbang) ragu-ragu (antara demikian) yakni antara kafir dan iman (tidak) masuk (kepada mereka ini) artinya golongan orang-orang kafir (dan tidak pula kepada mereka itu) artinya golongan orang-orang beriman. (Dan siapa yang disesatkan Allah, maka tidak akan kamu temui baginya jalan) untuk menerima petunjuk,".
Dalam tafsir ibnu katsir menyebutkan: "Orang-orang munafik itu dalam keadaan bingung antara iman dan kekafiran, mereka tidak bersama golongan orang-orang mukmin lahir dan batinnya, tidak pula bersama golongan orang-orang kafir lahir batinnya,".
Jadi kita harus punya keberpihakkan, terserah anda mau berpihak kepada siapa dan apa, karena setiap sesuatu keberpihakkan akan di mintai pertanggung jawaban di hadapan sang pemilik semesta ini, sebagaimana cerita burung pipit yang membawa setetes air di paruhnya untuk memadamkan kobaran api untuk membakar nabiyullah Ibrahim alaihissalam.
Karena itu,
Berpihaklah pada kebaikan, maka kebaikan semesta pun pasti berpihak kepada kita !!!
Waallahu 'alam bisshowwab.