Menu Atas

Bakamla dan MMEA Semoga Buahkan Hasil untuk Evakuasi Para Korban

Sri Handayani
| Desember 31, 2021 WIB Last Updated 2021-12-30T17:10:14Z
Tim SAR Malaysia telah menemukan 10 orang dalam kondisi meninggal dunia, 4 ABK dan 35 penumpang dalam kondisi selamat. Masih ada 8 orang yang dinyatakan hilang. (dok. Humas Bakamla RI)


Gelorakan.com, - Evakuasi korban kapal yang telah mengangkut 57 imigran ilegal yaitu asal Indonesia. Badan Keamanan Laut Republik Indonesia mensiagakan kapal patroli KN Belut Laut-406 yang karam diperairan Selangor, Malaysia.


Sebagai informasi, kapal yang membawa pekerja imigran ilegal dari Indonesia itu karam di perairan Selangor pada Sabtu (25/12/2021).


"Kita telah mengerahkan KN Belut Laut-406 untuk berpatroli di sekitar perairan perbatasan Indonesia Malaysia manakala ada perintah evakuasi," kata Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Bambang Irawan seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (30/12/2021).


Ia mengatakan Bakamla terus berkoordinasi dengan Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA) Selangor terkait pencarian PMI yang tenggelam.



Tim Search and Rescue (SAR) Malaysia mengatakan, "4 ABK dan 35 penumpang dalam keadaan kondisi selamat, dan10 orang dinyatakan kondisi meninggal, disebutkannya kembali, masih ada 8 orang yang dinyatakan hilang dan dari total seluruh penumpang,".


Laksma Bakamla Bambang Irawan dalam koordinasi secara virtual itu, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Bakamla dan Basarnas menjelaskan.


"Saat ini, jasad korban meninggal sudah diserahkan ke Kepolisian Sekinchan untuk dilakukan pemeriksaan," jelasnya.


"Dalam kondisi seperti ini negara harus hadir, maka upaya negosiasi terus dilakukan Bakamla. Besar harapan hubungan yang telah terjalin baik serta koordinasi antara Bakamla dan MMEA dapat membuahkan hasil untuk mengevakuasi para korban selamat maupun meninggal dunia," kata Kepala Bakamla Laksdya TNI Aan Kurnia.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bakamla dan MMEA Semoga Buahkan Hasil untuk Evakuasi Para Korban
DomaiNesia

Trending Now