Dok foto: Endah Puspitasari (fb) |
Oleh: Endah Puspitasari
Gelorakan.com, - Jika hidup adalah perjalanan, maka di usia 40 tahun ke atas diumpamakan sudah tidak terlalu banyak pendakian. Lebih banyak mendapati turunan.
Kurangi ngegas, banyakin ngerem. Kenapa begitu? Supaya gak cepat masuk ke jurang. Gak gampang celaka, bahkan bisa mencelakai.
Sudah bukan masanya apa-apa diributkan. Sedikit-sedikit marah. Perbanyak evaluasi diri, ngaca, pikir matang-matang, sebelum mengambil sikap atau memutuskan sesuatu.
Boleh menyampaikan apa pun, tapi caranya sudah bukan kayak remaja yang masih darah muda. Kata Bang Rhoma masih mau menang sendiri, walau salah tak perduli. Jangan, timbang dulu benar-salah dan baik-buruknya. Berapa besar manfaat atau kerugian yang ditimbulkan.
Kalau marah, tahan diri. Berat memang, makanya menahan marah itu hadiahnya surga, bukan payung.
Bermimpi apa pun boleh banget di usia 40 tahun ke atas, tetapi sudah harus lebih rapi. Terorganisir. Pilih mimpi yang lebih realistis. Gak perlu ngotot karena sudah gak sekuat dulu. Satu lagi, jangan kebanyakan rencana.
Masalah semakin banyak dan seringnya berkenaan dengan orang lain. Jadi, kalau mau melakukan sesuatu ingat dulu dampaknya ke keluarga: suami/istri, anak, mertua, ipar, besan, keluarga besar, dan lain-lain, kecuali kalau kamu sebatang kara.
Duhai diri, sekali lagi: banyakin ngerem, kurangi ngegas. Jangan terburu-buru atau tergesa-gesa dalam mengambil sikap. Tenanglah dan jalani perlahan. Nikmati prosesnya.
****
Sungguh, akhir-akhir ini sedang gemar memarahi diri sendiri. Kalau ada yang mau ikutan boleh.