Illustrasi, Skema upaya penanganan memutus penyebaran virus Covid-19 di wilayah Kecamatan Cimahi Utara. |
Gelorakan.com, -- Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Endang, Camat Cimahi Utara mengaku, telah melakukan berbagai upaya agar penanganan Covid-19 di Kota Cimahi khususnya, cepat tertangani.
Bahkan hingga kini upaya itu masih berlanjut. Seperti Mulai dari melakukan sosialisasi, memonitoring kegiatan masyarakat terkait Prokes, fasilitasi tracing dan testing.
"Terus kami juga selalu melakukan penyemprotan disinfektan, menfasilitasi vaksinasi untuk warga. Selain itu, kami berusaha untuk membantu kebutuhan pokok bagi mereka yang sedang melakukan Isoman. Sampai-sampai membantu biaya pemulasaraan jenazah yang meninggal akibat Covid-19," sebut Endang, di kantornya. Kamis (22/7/21).
Namun, lanjut dia, semua yang sudah Satgas lakukan harus berbanding lurus dengan ketaatan masyarakat itu sendiri. Jika tidak, semua akan jadi percuma.
"Kami sadar, pada umumnya penyebab utama kurangnya ketaatan masyarakat terhadap Prokes selama ini adalah faktor ekonomi. Kami juga sebenarnya tidak melarang tapi membatasi, terutama bagi mereka yang berkegiatan non esensial atau yang sifatnya tidak mendesak." Tandasnya.
Menurutnya, jika masyarakat memahami pembatasan yang dimaksud, akan lebih memudahkan bahkan secara tidak langsung membantu petugas dalam menjalankan fungsinya.
"Poinnya di masa pandemi ini, kembali tergantung kepada ketaatan masyarakat itu sendiri." Tutupnya
Ditempat terpisah, Kepala Kelurahan Cibabat Karsa Hudan W menambahkan, upaya yang sudah pihaknya lakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 banyak melibatkan berbagai pihak.
"Kami selama ini tidak bekerja sendiri. Satgas Kelurahan banyak dibantu dari berbagai elemen, seperti Linmas, Karang Taruna, TNI, Polri dan relawan (FPRB) serta yang lainnya." Sebutnya.
Pada pelaksanaannya, tim Satgas kelurahan setiap harinya selalu ada yang stanby atau piket secara bergantian di pos kantor kelurahan. Selain itu, ia juga memastikan tim satgas selalu mempunyai kegiatan.
"Kami setiap harinya selalu mempunyai tugas rutin, sesuai intruksi. Seperti diantaran tracing, penyemprotan, memberikan edukasi kepada masyarakat, dan lain-lain," tuturnya.
Menurutnya, tugas yang diembanya selama akan semakin berat. Terlebih, tanpa ada kepedulian dan dukungan dari masyarakat. Untungnya, saat ini salah satu RW di Kelurahan Cibabat sudah ada yang mau peduli. Mereka mulai membentuk tim satgas di wilayahnya.
"Berangkat dari rasa kepedulian warga RW 12 terhadap situasi ini, mereka dengan sukarela mulai membentuk tim satgas di tingkat RW," ungkapnya.
Selama menjalankan tugasnya, yang menjadi kendala selama ini sebenarnya dari masyarakat itu sendiri. Warga sering telat bahkan ada yang tidak berani sama sekali melaporkan kondisinya.
Untuk itu, ia menghimbau agar masyarakat kooperatif mau membantu tim satgas secara berkala, melaporkan setiap melihat kejanggalan baik di dalam keluarga maupun dilingkungannya masing-masing. (ink21)