Situasi sepi Pasar Atas Baru Kota Cimahi |
NYARINK.COM - Meski Jelang Hari Raya Idul Adha 1442 H harga bahan pokok di Kota Cimahi belum mengalami kenaikan, namun daya beli masyarakatnya yang cendurung menurun.
Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Atas Kota Cimahi, Hanna Subiyarti, Hal tersebut diduga lantaran masyarakat masih banyak yang merasa kesulitan ekonomi ditengah situasi pandemi.
"Sampai hari H- 6 memang belum ada kenaikan, kalaupun ada biasanya terjadi pada H-3," ungkap Hanna, saat ditemui. Rabu (18/7).
Sementara ditempat terpisah, Kasubag UPT Pasar Andri Gunawan juga membenarkan situasi pasar tradisional saat yang makin sepi pembeli. Sehingga omzet para pedagang di Pasar Atas Baru khususnya, mengalami penurunan hingga 56 persen.
Tapi, Lanjut Andri, situasi seperti ini tidak terjadi hanya di kota Cimahi saja, melainkan juga terjadi hampir diseluruh pasar tradisional di Jawa Barat.
"Informasi itu kami dapat dari paguyuban pasar se-Jabar. Seperti pasar-pasar Sukabumi, malah beberpa pasar yang berada di wilayah Jakarta ada yang sudah tutup," ungkapnya.
Malah, kata dia, pemesanan melalui online yang selama ini sudah dijalaniya juga mengalami penurunan hingga 50 persen. Diduga, pada situasi pandemi ini selain kebutuhan pokok, juga ada kebutuhan lain guna menjaga kesehatan dimasa pandemi. Seperti kebutuhan suplemen dan obat-obatan.
"Karena jika melihat kondisi kasus pandemi Covid-19 yang kian melonjak, kebutuhan untuk menjaga kesehatan juga makin dibutuhkan. Jadi mau engga mau mereka harus membeli kebutuhan seperti suplemen," tututnya.
Diketahui, selain harga masih relatif stabil juga daya beli kebutuhan pokok masyarakat masih sidikit bertahan. Namun, untuk komuditi lainnya seperti daging, ikan, dan lain-lain sudah banyak merosot.
"Sejauh ini, belum ada kenaikan harga bahan pokok dan komuditiblainnya, terutama cabai. Biasanya komuditi ini yang paling mudah naik harganya, tapi sejauh ini belum ada." Pungkasnya. (ink21)