Illustrasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) |
NYARINK.com -- Kenaikan kasus positif di Kota Cimahi makin melonjak, imbasnya, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terancam bakal ditunda.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik), Harjono mengatakan, keputusan itu dipilih apabila sampai akhir Juli kasus Covid-19 tak melandai.
“Maka pelaksanaan PTM tidak akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juli sebagai hari pertama masuk sekolah semester ganjil tahun ajaran 2021/2022,” ujarnya.
“Tetapi ditunda sampai dengan bulan Agustus, selama satu bulan lamanya,” lanjutnya.
Pihaknya juga menyampaikan, siswa SD yang terpapar positif Covid-19 bertambah 1 kasus, semula hanya 22 kasus. Sedangkan kasus yang menimpa siswa SMP sudah mencapai 6 kasus positif Covid-19.
“Kami menerima laporan lagi, untuk guru TK positif 2, untuk guru SD tadi tambah lagi berarti menjadi 18. Kemudian untuk guru SMP ada 4 terkonfirmasi,” bebernya.
Dari tiga proses (3T) yang dilakukan, ia menyebut hampir semua pengurus di lingkungan sekolah yang terpapar bukan berasal dari pelaksanaan simulasi PTM tahap I dan II. Karena terdeteksi kontak erat dengan rekan kerjanya yang terpapar.
“Terkait dengan simulasi kami sudah melakukan langkah tiga itu diterapkan ketika ada warga satuan kependidikan yang konfirmasi positif entah itu siswa maupun guru dan juga tenaga pendidikan dilakukan tracking, tracing, dan treatment itu kita akan mengetahui,” imbuhnya.
Dari tiga proses itu akan diketahui serta menduga untuk memperkirakan terpaparnya melalui mana saja. Apa yang harus dilakukan tentunya bekerja sama dengan para nakes di Puskesmas terdekat.
“Semua kena karena keluarganya ada yang positif baik siswa maupun guru. Hanya di laporan terakhir, dilaporkan bahwa bukan karena simulasi tetapi setelah simulasi,” terangnya.
Harjono menyampaikan, berdasarkan laporan dari Plt. Wali Kota Cimahi untuk melihat kondisi maka memutuskan bahwa semua sekolah di Kota Cimahi kagiatan WFO akan diturunkan lagi menjadi 25 persen. (Ink21)