NYARINK.com -- Menindak lanjuti keluhan warga RT 04 RW 16 Cihonje, Kelurahan Utama, Kota Cimahi yang menuntut pembebasan lahan lantaran terdampak proyek pembangunan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Ketua Komisi 1 DPRD Kota Cimahi Hendra Saputra meninjau langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi rumah tersebut sesuai dengan yang dikeluhkan selama ini. Rabu (23/06).
"Setelah saya melihat langsung kondisinya, memang kondisi tekstur tanahnya yang ada dibawah, pasti air datang dari mana-mana," ujar Hendra, dilokasi.
Menurutnya, KCIC jika ingin memberikan solusi harus membebaskan tanahnya. Karena jika hanya diurug tidak akan memberikan solusi, malah dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru.
"Jangan berpikir karena ini projek nasional lantas harus mengorbankan masyarakat kecil, saya tidak setuju itu." Tegasnya.
Sementara Pepen Afandi (48), mengaku jika kondisi tempat tinggalnya sekarang sudah tidak layak untuk ditinggali lantaran setiap hujan tiba, pasti rumahnya kebanjiran.
"Perbaedaan itu jelas, sebelum ada pembangunan KCIC, kami jarang kebanjiran meski hujan turun." Tutur Pepen.
Meski begitu, pihak KCIC sejauh ini belum memberikan kepastian kepada pihak keluarga korban. Padahal mereka sudah mengetahui sering terjadi banjir di seputaran proyek yang tengah mereka bangun.
"Banjir yang pernah kami alami bisa mencapai ketinggian satu meter lebih. Bisa kita lihat tadi, air sisa banjir ada yang belum surut sepenuhnya," ujarnya. (Ink21)