Illustrasi pejabat koruptor (foto, wahana) |
KBB, NYARINK.COM -- Aktivis dan tokoh masyarakat yang dulu terlibat pemekaran Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengaku prihatin persoalan hukum yang menjerat dua bupati Kabupaten termuda di Jawa Barat ini.
"Pastinya kami prihatin dengan kejadian penangkapan bupati oleh KPK yang berulang (dua kali). Reaksi juga banyak bermunculan di masyarakat," terang aktivis masyarakat asal Kecamatan Cipeundeuy, KBB, Suheimi Noor, Kamis (22/4/2021).
Atas dasar tersebut, dia beserta sejumlah aktivis lainnya mendeklarasikan Forum Masyarakat Peduli Terwujudnya Cita-cita Pemekaran (Formasi Juara) KBB. Ini juga merupakan salah satu wujud nyata partisipasi masyarakat sebagaimana tersirat dalam naskah deklarasi Komite Pembentukan KBB.
"Kami memilih untuk bergerak cepat mengambil posisi sebagai bagian dari solusi, ketimbang hanya larut dalam kekecewaan, saling menyalahkan, bahkan mencemooh," tutur pria yang merupakan satu dari sembilan pendiri KBB ini.
Aktivis pemuda Holid Nurjamil menilai, forum yang dideklarasikan ini memiliki fokus mengawal secara konkret cita-cita mulia dibentuknya KBB. Sehingga bisa menjadi wadah aktualisasi dari masyarakat KBB secara umum dalam menjaga nilai-nilai luhur perjuangan para pendirinya.
"Kita akan berikan kritik konstruktif disertai solusi ke Pemda KBB agar kebijakan yang dihasilkan tetap fokus pada terwujudnya cita-cita pemekaran. Ketika ada langkah yang salah kita akan tegur dan kalau kebijakannya benar bakal disupport," imbuhnya.
Sementara, Sekretaris DPD KNPI KBB Roni Dahroni berharap, Formasi Juara KBB bisa memberikan ruang kepada masyarakat untuk berperan aktif mengawal kebijakan pemerintahan daerah.
"Saya mengajak siapa pun yang memiliki persepsi sama untuk membangun KBB sesuai dengan kapasitas masing-masing,” ucapnya.