Illustrasi (foto, dakatour)
KBB, NYARINK.COM -- Selama pandemi Covid-19 melanda bumi pertiwi hampir semua sektor tidak terkecuali sektor Pariwisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami dampak yang memilukan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Heri Partomo mengungkapkan telah terjadi penurunan pendapatan akibat minimnya pengunjung selama pandemi ke wilayah wisata yang berada di KBB.
“Kunjungan wisatawan selama pandemi ke KBB sangst menurun drastis. kondisi ini sangat dirasakan oleh sektor pariwisata. Sekarang menjadi tantangan bagi kita untuk membalikan kondisi ke semula,” ujar Heri, Minggu (14/2/2021).
Heri mengaku, sebelun pandemi sektor pariwisata KBB menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat besar. Namun untuk sekarang, PAD yang disumbangkan tidak seperti sebelum pandemi Covid-19.
Disebutkan Heri, pada 2019 tiga sektor yang sering memberi PAD, yakni hotel menyumbang Rp 18.069.667.988, restoran Rp 26.552.121.850, dan sektor hiburan Rp 4.324.793.294.
Sedangkan pada 2020, jumlah PAD menjadi merosot hingha 50 persen. Rinciannya hotel hanya menyumbang Rp 9.892.119.987, restoran sebesar Rp 17.141.314.432, dan hiburan mencapai Rp 1.368.410.667.
“Sektor pariwisata menyumbang PAD sangat besar. Tapi tahun 2020 itu menurun lebih dari 50 persen ketimbang 2019. Intinya sekarang kita harus memutar otak bagaimana menarik wisatawan tapi tak abai protokol kesehatan,” terangnya.
Pihaknya, lanjut Heri, telah banyak mendapat keluhan dari pengelola wisata. Mereka mengaku selama pandemi Covid-19 kunjungan wisatawan yang datang ke Lembang hanya mencapai 20 persennya saja.
“Kami sudah berbicara dengan para owner wisata, mereka mengaku kalau kunjungan itu maksimal hanya 20 persen. Melihat situasi seperti ini kita harus membantu mereka.” pungkasnya
Sumber : Bppos