Plt Wali Kota Cimahi beserta jajaran saat memberikan bantuan kepada korban kebakaran di kelurahan Cipageran.
CIMAHI, NYARINK.COM -- Pasca terjadi kebakaran yang menimpa warga Kelurahan Cipageran, Plt Wali Kota Cimahi Letkol Inf (purn) Ngatiyana mengingatkan masyarakat untuk melakukan pecegahan dini, dengan melakukan pemeriksaan dirumahnya menjelang tidur.
Kata Ngatiyana, kadang-kadang masyarakat sering lupa jika dirumahnya sedang menyalakan sesuatu. Seperti menyalakan obat nyamuk yang salah menempatkan atau hal lainnya. Kejadian ini harus menjadi pelajaran jangan lagi menaruh obat nyamuk ditempat yang berbahan plastik, seperti yang dilakukan keluarga Cucu hingga berakibat rumahnya terbakar.
“Harus periksa kembali, jangan sampai obat nyamuk disimpan ditempat yang berbahan plastik. Harusnya dijauhkan, karena itu salah satu upaya pencegahan agar tidak terjadi lagi kebakaran,” ungkap Ngatiyana saat mengunjungi korban musibah kebakaran. Selasa (16/2/21)
Diketahui, kejadian kebakaran yang menimpa keluarga Cucu yang beralamat di Gang Cihanja RT.01/RW.07 Anggaraja Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, terjadi pada Sabtu malam (13/2/21). Namun untungnya tidak menelan korban jiwa.
Pada kesempatan tersebut, Ngatiyana tak lupa menyampaikan rasa prihatin kepada korban pemilik rumah sekaligus mengapresiasi pihak pemadam kebakaran Kota Cimahi dan masyarakat yang sigap memadamkan api.
"Kebakaran yang diakibatkan obat nyamuk itu untungnya tidak sampai merembes ke bawah. Alhamdulillah semua dalam keadaan selamat, tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi saja." Ujarnya.
Atas kejadian ini, Pemerintah Daerah Kota Cimahi telah melakukan pendataan kerugian yang dialami keluarga korban. Selebihnya, lanjutnya, Pemkot akan lebih mengingatkan kembali masyarakat tentang kejadian ini.
Ia berharap mudah-mudahan masalah ini bisa segera diselesaikan. Pada kesempatan tersebut, Ngatiyana menyerahkan bantuan dari DinsosP2KBP3A dan BPBD berupa peralatan dapur keluarga, selimut, makanan anak, mie instant, sembako, pakaian dalam dan sebagainya.