Menurut Ghea Anisa dari Tiasa Plant Based, konsep nabati menjadi sebuah pilihan makanan yang dikonsumsi dalam menerapkan gaya hidup sehat.
"Plant based lifestyle itu maksudnya pola asupan kita lebih banyak makanan dari tumbuhan, nabati. Bukan cuma sayuran dan buah saja, tapi juga kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati. Tidak cuma makanan, tapi kosmetik juga banyak sekarang yang nabati," jelas Ghea.
Dengan mulai mengonsumsi lebih banyak makanan nabati tidak melulu mengarah pada vegan. Menurut Ghea berdasar pada jurnal yang ia baca, ada beberapa tahapan diet dan gaya hidup berdasarkan jenis makanan yang dikonsumsi.
Misalnya saja flexitarian yang masih mengonsumsi daging sesekali namun lebih banyak mengonsumsi makanan nabati.
Sementara ada juga pescatarian yang masih mengonsumsi produk susu dan ikan serta lebih banyak konsumsi makanan nabati. Terakhir yang sering disebut sebagai vegan yang 100% mengonsumsi produk nabati saja.
Ada banyak pertimbangan seseorang bisa mulai beralih ke konsep makan nabati yang dinilai lebih sehat.
Mulai dari menyeimbangkan kesehatan tubuh hingga menurunkan berat badan.
Namun Ghea Anisa lebih menyarankan agar seseorang mempertimbangkan makan nabati berdasarkan kebutuhan akan tubuh yang lebih segar dan bugar sebagai bagian dari gaya hidup.
"Tujuan apa, kalau tujuannya weight loss, kalori perlu diperhitungkan. Cheese burger kalorinya lebih kecil dari salad. Tapi apakah burger lebih baik dari salad. Atau diet coke. Kalorinya nol sih, tapi emang bagus ya. Balik lagi ke kebutuhan," ungkap Ghea.
Bagi kamu yang hendak beralih ke konsep makan nabati bisa dimulai dengan melakukan gerakan Meatless Monday. Di Meatless Monday ini, kamu diajak untuk tidak mengonsumsi daging sama sekali setiap hari Senin.
Dengan demikian, kamu bisa membiasakan tubuh untuk mengurangi konsumsi daging dan mulai memperbanyak konsumsi makanan nabati.
Tidak perlu pusing untuk mencari makanan nabati apa yang bisa dikonsumsi. Di Indonesia, ada banyak menu makanan yang berbasis nabati. Seperti gado-gado, karedok, dan ketoprak.