Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menghadiri penandatanganan kontrak tender/seleksi dini KementerianPUPR) via konferensi video(humas) |
BANDUNG, NYARINK.COM -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menghadiri penandatanganan kontrak tender/seleksi dini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Penandatanganan dilakukan serentak oleh pejabat pembuat komitmen dan penyedia jasa konstruksi di 34 provinsi. Adapun Presiden RI Joko Widodo turut menyaksikan penandatanganan tersebut.
Dalam sambutannya, Presiden RI mengatakan bahwa Kementerian PUPR mendapatkan porsi anggaran terbesar dengan nilai Rp149,8 triliun dalam APBN 2021.
Presiden RI berharap Kementerian PUPR dengan anggaran tersebut mampu membuat sektor konstruksi bergeliat.
"Saya ingin mengingatkan seluruh jajaran di Kementerian PUPR agar anggaran yang besar ini harus memiliki dampak yang signifikan bagi perekonomian," kata Presiden RI.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden RI pun mengapresiasi Kementerian PUPR yang sejak bulan Oktober 2020 telah melakukan percepatan dalam proses tender/seleksi dini.
"Saya menerima laporan bahwa sampai tanggal 15 Januari 2021 ada 209 paket senilai Rp2,1 triliun telah selesai tendernya," ujarnya.
"Saya minta Menteri PUPR melakukan percepatan sehingga di kuartal pertama 2021 paket sudah bisa ditenderkan dan ditandatangani, ini penting dalam rangka menggerakkan ekonomi nasional kita," imbuhnya.
Menindaklanjuti arahan Presiden RI terkait percepatan pemulihan ekonomi dari sektor konstruksi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sejak Oktober 2020, pihaknya telah melaksanakan tender/seleksi dini untuk 3.175 paket senilai total Rp38,6 triliun.
"Kami laporkan sejak Oktober 2020 Kementerian PUPR telah melaksanakan tender seleksi dini untuk 3.175 paket dengan nilai total Rp38,6 triliun," kata Basuki.
Hingga 15 Januari 2021 telah selesai proses tender sebanyak 1.991 paket senilai Rp14,6 triliun. Dengan rincian, 209 paket senilai Rp2,1 triliun telah selesai tender dan kontraknya pada Desember 2020. Lalu, 982 paket senilai Rp12,5 triliun telah ditandatangani kontraknya secara serentak pada hari ini.
Sedangkan pada akhir Februari 2021 sebanyak 1.984 paket senilai Rp24 triliun akan ditandatangani kontraknya. Pada Maret 2021, kata Basuki, akan diselesaikan 1.553 paket senilai Rp40 triliun.
"Sisanya akan kami upayakan segera diselesaikan paling lambat akhir Maret 2021," ujar Basuki.(Ink21)