aktivitas pasar tradisional (net) |
BANDUNG, NYARINK.COM -- Menjelang pemberlakukan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali 11 - 25 Januari 2021, harga sejumlah komoditi pasar khususnya untuk Kota Bandung mengalami kenaikan, diantaranya sayur-sayuran, tahu, daging, dan yang paling melonjak naik adalah cabai rawit.
.
Hal tersebut berdasarkan hasil pantauan Infobdg ke beberapa pasar di Kota Bandung pada hari Minggu (10/01/2021)
Dikatakan salah satu pemilik jongko di Pasar Cicadas, Rohmana, bahwa harga cabai rawit melonjak naik hingga lebih dari 100% dari biasanya.
“Merasa keberatan sekali. Ini cabai (rawit) yang normalnya Rp30.000-an sekarang Rp80.000-an per kilogramnya. Yang naik rawit merah dan hijau, kalau cabai merah dan keriting masih normal,” beber Rohmana.
Kadisdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan bahwa kenaikan harga cabai disebabkan oleh faktor cuaca salah satunya serta stok yang menipis di tengah permintaan konsumen yang tinggi dan membuat harga cabai sampai meroket.
“Memang kenaikan di atas 100% ini kaitan dengan cuaca. Banyak petani gagal panen karena terjadi serangan hama. Hal ini menjadikan kualitas cabai kurang bagus akibat hujan, jadi banyak pedagang yang enggan menyimpan stok cabai karena takut busuk,” ungkap Elly, di Balai Kota Bandung.
Selain cabai rawit, kenaikan harga pun dirasakan Rohmana pada komoditi sayur-sayuran, tahu, tempe, dan daging.(Ink21)