NYARINK.COM -- Pemerintah Jepang bakal menggelontorkan JPY2 miliar (sekitar Rp271 miliar) untuk membuat program mencari jodoh secara digital bagi masyarakat setempat.
Hal itu dilakukan dengan tujuan menggenjot tingkat kelahiran di tengah masyarakat Negeri Sakura.
Seperti dilansir Japan Times, Selasa (8/12), anggaran itu akan digelontorkan pada 2021 mendatang. Fokusnya untuk membangun sistem kecerdasan buatan untuk digunakan sebagai panduan mencari jodoh bagi penduduk Jepang.
Walau dinilai tidak menitikberatkan kepada perasaan, tetapi program mencari jodoh melalui kecerdasan buatan di Jepang diharapkan memperluas kesempatan bagi para penduduk mendapatkan kekasih.
Sampai saat ini, program mencari jodoh yang digelar di 47 prefektur di Jepang sudah menerapkan sistem kecerdasan buatan.
Berbeda dengan program mencari jodoh secara konvensional, sistem kecerdasan buatan bisa melakukan analisis data lebih mendalam dari sekedar hobi dan hal lain dari para peserta.
"Kami berencana menawarkan subsidi bagi pemerintah daerah untuk melakukan atau menjalankan program mencari jodoh menggunakan kecerdasan buatan," demikian isi pernyataan Sekretaris Kabinet Jepang.
"Kami berharap hal ini bisa menekan angka penurunan tingkat kelahiran secara nasional," lanjut pernyataan itu.
Menurut data pada 2019, tingkat kesuburan perempuan di Jepang mencapai 1.36. Angka itu menjadi salah satu yang paling rendah di dunia untuk bisa mempertahankan jumlah populasi.
Di sisi lain, jumlah penduduk lanjut usia di Jepang semakin meningkat. Hal ini membuat jumlah usia produktif di Jepang semakin kecil dan mempengaruhi tingkat kesejahteraan mereka.(Cnn/Ink20)