MATARAM, NYARINK.COM -- Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Pemda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjalin kerja sama di sejumlah sektor. Mulai dari ekonomi kreatif, pariwisata, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), perdagangan, sampai pendidikan.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Gedung Graha Bakti Praja, Kota Mataram.
Tujuan dari kerja sama tersebut yakni mengoptimalkan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki masing-masing daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesepakatan bersama itu dilakukan dalam jangka waktu 2020-2023.
“Jadi hubungan Jabar dan NTB itu sangat erat, dan momentum MotoGP 2021 yang akan diselenggarakan di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah itu bukan hanya kebanggaan NTB saja, tapi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, maka hukumnya wajib semua yang mencintai kesuksesan itu mendukung provinsi NTB,” kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil.
MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika masuk daftar cadangan dalam draf kalender MotoGP 2021 yang dirilis pihak penyelenggara MotoGP, Dorna Sports.
Kang Emil juga mengatakan, Provinsi Jabar dan NTB memiliki kedekatan yang sudah berlangsung lama. Menurut ia, Gubernur NTB pada 1968-1979, Alm. Wasita Kusumah, merupakan warga Tasikmalaya.
“Kita pahami pembangunan di Indonesia tidak perlu dikotak-kotakan, istilahnya kurangi kata kompetisi perbanyak untuk berkolaborasi karena kita sama-sama NKRI. Itu nasihat yang selalu saya bawa karena kemuliaan jabatan kita ada dalam kebermanfaatan,” ucapnya.
“Hasil pembicaraan kami yaitu mengirimkan orang-orang kreatif asal Kota Bandung yang memang sudah sangat terkenal, dan orang-orang kreatif Jabar untuk mendukung teknis acara dari sisi produk-produk yang akan dipasarkan dalam acara MotoGP yang akan berlangsung,” katanya.
Selain itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar akan ikut menggali potensi-potensi pariwisata di NTB. Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar, PT Jaswita dan bank bjb, pun akan dilibatkan untuk memetakan pembiayaan dan memanfaatkan teknologi. Sedangkan PT Agro Jabar berencana menjalin kerja sama di bidang peternakan, perdagingan, dan budidaya kelautan dengan BUMD NTB.
“Mudah-mudahan setelah ada alih teknologi dari Jabar dan NTB, kita bisa transfer ilmu sehingga pada saat kebangkitan pariwisata NTB sistem ekologi dari aktivitasnya sudah terbentuk. Itulah kebanggaan kita dalam berkolaborasi,” kata Kang Emil.
Kang Emil pun mengapresiasi pembangunan NTB di bawah kepemimpinan Bang Zul --sapaan Zulkieflimansyah-- yang mampu menghadirkan inovasi-inovasi dan berhasil memanfaatkan tekonologi, khususnya di sektor ekraf dan pariwisata.
“Salah satu yang konkrit dari Jabar-NTB Connection adalah memang Sumber Daya Manusia (SDM) Jabar yang berlimpah ini nantinya adalah kerja bersama antara Jabar dan NTB untuk menyukseskan event olahraga terbesar di dunia,” imbuhnya.
Sementara itu, Bang Zul mengatakan bahwa dirinya mendapatkan banyak masukan dari Kang Emil untuk meningkatkan sektor ekraf dan UMKM di NTB menjelang MotoGP Mandalika.
“Oleh karena itu, UMKM kita ini tidak ingin nanti cuma jadi penonton, kita ingin produk kerajinan yang kreatif perlu dipelajari. Untuk mempelajari seperti teknologi seni dan desain, untuk hal tersebut itu bukan sebentar. Oleh karena itu, kita mengambil cara tercepat dengan meminta tolong Gubernur Jabar untuk melatih UMKM dan anak-anak muda NTB,” kata Bang Zul.
“Sehingga mampu membuat cenderamata oleh-oleh yang membuat kualitasnya bagus dan harganya terjangkau dan laku untuk menyemarakkan MotoGP 2021,” tambahnya.
Bang Zul berharap kerja sama dan kolaborasi antara Jabar-NTB dapat menghasilkan inovasi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Apalagi di Jabar ternyata sudah ada komite (Kreasi Jabar) sendiri untuk masalah kreativitas, sehingga kerja samanya dan ruangnya pun terbuka pada banyak hal yang lain termasuk perdagangan, ekonomi di sektor pariwisata,” ucapnya.
"Begitu juga sebaliknya, orang NTB ke Jabar. Kita sangat senang soalnya pasar yang sangat terbuka ekonomi kita tidak akan tergantung kepada warga luar tapi memaksimalkan kunjungan warga lokal (tourism local),” imbuhnya.(Humas/Ink20)