Walhasil, homestay milik warga, hotel, hingga UMKM olahan produk pertanian dan perikanan pun kebanjiran rejeki.
Maya Subagio, pemilik Didu’s Homestay, mengatakan, liburan panjang ini huniannya terisi penuh oleh tamu-tamu dari luar kota. Mereka menghabiskan masa liburannya di homestay yang berada di pinggiran Desa Rejosari, Kecamatan Glagah.
“Banyak tamu luar kota yang sudah memesan kamar kami sejak beberapa hari sebelumnya. Kami yakin, kondisi pariwisata di Banyuwangi mulai berangsur pulih, sehingga membawa rezeki bagi kami para homestay yang dimiliki rakyat,” kata Maya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh manajemen Hotel Kalibaru Cottage yang berada di wilayah perbatasan Banyuwangi – Jember, atau sekitar 70 menit dari pusat kota Banyuwangi. Hotel yang berpanorama Gunung Raung ini juga mengalami lonjakan hunian.
“Alhamdulillah, 80 persen hotel kami terisi. Ada yang dari Surabaya, Madura, maupun kabupaten sekitar. Bahkan pertengahan November, sudah ada yang booking full hotel kami dari luar kota,” kata Wartono, pengelola Kalibaru Cottage.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, Zaenal Muttaqin menambahkan, lonjakan hunian kamar di sejumlah hotel di Banyuwangi terjadi sejak 28 Oktober 2020 dan terus melonjak naik selama masa liburan.
“Tercatat 28-30 Oktober, Aston mengalami peningkatakan hunian paling tinggi sejak pandemi, hingga 97 persen. Hotel-hotel lain 70-90 persen. Bahkan hotel-hotel melati juga meningkat okupansinya,” jelasnya.
“Kami optimistis, okupansi meningkat. Menurut kami, ini angka yang fantastis untuk capaian selama 5 hari, apalagi ini masa pandemi,” kata Zaenal.
Berkah yang sama juga dirasakan Zunita Ahmada, pemilik toko oleh-oleh Osing Deles yang menjual produk dari ratusan UMKM olahan pertanian dan perikanan.
“Penjualan kami melonjak selama long weekend ini. Alhamdulillah ini yang tertinggi selama pandemi, bisa di atas Rp100 juta per hari. Cukup melegakan karena ramainya toko kami berarti ada perputaran di UMKM olahan pangan dan perikanan, sebab 80 persen produk kami adalah produk olahan pertanian dan perikanan,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata MY. Bramuda mengatakan, pada libur panjang akhir pekan ini, Banyuwangi memang dikunjungi banyak wisatawan luar daerah.
“Biasanya pengunjung di akhir pekan (Sabtu–Minggu) sekitar 8.000 orang yang tersebar di puluhan destinasi. Tapi, Kamis lalu sampai tembus 14.000 orang. Tren ini terus naik setiap hari selama liburan ini. Kami terus update datanya dari masing-masing pengelola destinasi,” ujar Bramuda.
[ink20/Bd]