NYARINK.COM, Cimahi, -- Pemerintah Kota Cimahi sedang gencar melakukan pembinaan dan intervensi siaga sehat aman Covid-19, kesetiap kelurahan. Maksudnya agar penyebaran virus ini bisa lebih cepat teratasi, minimal tidak ada lagi kasus-kasus baru.
Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna mengatakan, sepanjang masa pandemi ini berlangsung kasus di Kota Cimahi mencapai 357 kasus. Rinciannya 89 orang positif aktif, 256 dinyatakan sembuh, dan 12 meninggal dunia.
Agar menjadi zona aman dari penyebaran covid-19, dengan melakukan pembinaan dan intervensi kelurahan siaga sehat aman covid. Oleh karena itu Wali Kota Cimahi menyambangi langsung ke setiap kelurahan yang ada di Kota Cimahi.
"Kami menginginkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) harus menjadi sebuah budaya, karena covid tidak mengenal status." Ungkap Ajay, di Kantor Kelurahan Karang Mekar. Kamis (08/10/20).
Sementara Lurah Karangmekar, Suwartono mengatakan, akan menindak lanjuti arahan Wali Kota Cimahi terkait apa yang tadi sudah disampaikan. Pihaknya sangat mengapresiasi akan program yang sedang dijalankan Pemkot Cimahi.
"Saat ini Kota Cimahi kondisinya sedang tidak baik, karena kemarin sempat masuk zona Merah lagi, tapi mudah-mudahan dengan pembinaan ini dapat berubah warna dari orange ke hijau,” imbuhnya.
Tono menyebutkan, diwilayahnya sejauh ini sudah 18 yang terkontaminasi Covid-19. Diantaranya, 1 meninggal dunia, 15 sembuh, dan 2 masih isolasi.
“Yang dua ini ada di RW 10 dan RW 16 sampai saat ini ke dua orang tersebut masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) dan telah dilakukan isolasi mandiri di rumahnya masing masing,” terangnya.
Untuk itu, katanya, sebagai penangannnya pihak kelurahan dan masyarakat setempat akan membantu yang terpapar baik dari suplai makanan dan mengawasi, bahkan akan melarang untuk keluar rumah.Disinggung mengenai pemkot Cimahi akan menerapkan mini lockdown atau PSBM, pihaknya hanya akan memperketat akses masuk masyarakat yang akan masuk dari luar daerah, dengan mendata warga yang akan menginap, lalu wajib menerapkan protokol kesehatan.
“Untuk kata lockdown terlalu jauh, jadi di setiap RW yang ada di Kelurahan Karangmekar, kalau yang dari luar daerah harus lapor RT dan RW dulu. Kita imbau pengurus RT dan RW untuk mendata warga dari luar yang masuk ke wilayahnya. Dan wajib menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. [AG/ink20]