NYARINK.com, Sukabumi - Momentum pada hari Sumpah Pemuda adalah saat yang tepat untuk kembali membakar semangat membangun pemuda penerus bangsa untuk membangun di wilayahnya masing-masing.
Menurut Agus Ramdhani, pegiat desa wisata atmospir desa untuk sekarang tepat tempat sarat makna untuk tempat bercocok tanam, beternak, menghirup udara segar, melakukan pekerjaan secara bergotong royong, dan aktivitas mengesankan lainnya.
"Saatnya kita generasi muda untuk kembali membangun desa, tapi bukan sekedar membangun kawasan wahana wisata.
Sebab, pembangunan yang didasar kearifan lokal akan selalu mempertimbangkan pada keramahan lingkungan dan memberdayakan sumberdaya yang ada di desa." Papar Agus, saat dihubungi lewat pesan whatsapp. Kamis (29/10/20).
Apalagi, kata Agus, UU No 6 tahun 2014, tentang Desa menyebutkan bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Artinya kita dituntut untuk mandiri, kreatif penuh terobosan dalam memberdayakan potensi desa untuk kesejahteraan bersama." Jelasnya.
Potensi yang ada didesa bisa menjadi daya tarik di setiap objek daerah tempat wisata (ODTW). Namun yang penting, kata dia, harus ada pemahaman masyarakat akan pentingnya sadar wisata yang diaktulisasikan melalui sapta pesona sebagai salah satu cermin pariwisata berkelanjutan (sustainable turisme development).
"Masyarakat bisa mandiri mewujudkan pariwisata di daerahnya masing masing, sehingga bisa menumbuhkan kemandirian, kesejahteraan, kemakmuran di desanya yang pada akhirnya berdampak pada kemajuan nasional." Bebernya.
Pada moment Sumpah Pemuda kali ini, ia mengajak kepada seluruh generasi muda agar terus memajukan didesanya demi kesejahteraan dan kemajuan bersama, sesuai dengan semangat dan makna
Sumpah Pemuda.
[Gn/ink20]
