BANDUNG - Komisioner KPU Kota Bandung mengadakan konsolidasi dan Silaturahmi dengan Partai Politik, dalam hal ini dengan DPC Kota Bandung dengan tujuan saling memberikan masukan yang positif terkait pilkada dan pileg di masa yang akan datang.
Komisioner KPU Kota Bandung yang datang tersebut adalah Suharti (Ketua, Divisi Keuangan dan Logistik), Adi Prasetio (Devisi Perencanaan dan Data), Cepi Adi Setiadi (Divisi Teknis Penyelenggaraan) dan Ahmad Nurhidayat (Divisi SDM, Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Parmas) yang diterima Ketua DPC PKB Kota Bandung H Erwin SE, Wakil Ketua H Firman, Sekjen Jajang Mulyana, Dewan DPRD Kota Bandung, H. Asep Mahyudin dan Pengurus DPC PKB Kota Bandung lainnya.
Kegiatan tersebut menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan Masker, Mencuci Tangan serta Menjaga Jarak atau 3M.
Acara dipandu Jajang Mulyana dan pengatur round down acara dengan memberikan kesempatan H Erwin SE sebagai tuan rumah memberikan sambutan pada tamu yang hadir.
"Terima kasih pada para komisioner KPU yang telah datang untuk konsolidasi dan Silaturahmi ke tempat kami," sambut H Erwin SE di Kantor DPC PKB jalan Majalengka Kota Bandung, Kamis (17/9/2020).
"Pasti banyak hikmah dan pelajaran yang nantinya akan disampaikan oleh para komisioner perihal informasi, edukasi dan pemahaman tentang politik untuk kami," tambahnya.
Kesempatan berikutnya moderator Jajang memberikan kesempatan pada Suharti.
Suharti menyampaikan apresiasi terima kasih atas penerimaan konsolidasi dan silaturahmi oleh DPC PKB Kota Bandung.
"Dengan konsolidasi dan Silaturahmi KPU berharap adanya saling silang koordinasi dan informasi secara sinergiritas diantara yang punya pemangku kepentingan dan stakeholder yang ada," tutur Suharti.
"Sekaligus kami juga melakukan komunikasi politik dan juga memperkenalkan para pengurus dan komisioner baru KPU Kota Bandung," tambahnya.
Selanjutnya Suharti akan memberikan ruang dan waktu jika ada masukan dan kritikan untuk membangun sistem, teknis dan cara politik kita agar lebih baik lagi.
"Semoga kedepannya politik Demokrasi kita lebih baik lagi dari kuantitas pemilih dan kualitas para kandidat serta tetap menjaga kondusifitas," tandas Suharti.
"Serta sistem pemuktahiran data dari waktu ke waktu semakin pesat seiring sistem teknologi data dari Disdukcapil dan pihak terkait dapat dikumkan," pungkasnya.
Sementara itu, Jajang pun membuka ruang sesi tanya jawab sebagai masukan dan kritikan saling silang dalam melengkapi kekurangan untuk pendidikan politik lebih baik dan baik lagi. [Editor Iwan Rohma/ink20]