Kali ini, ada 3 partai yang dapat mengusung langsung calon wali kota dan wakil wali kota karena memiliki 10 kursi DPRD atau lebih yakni PKS (12 kursi), Partai Gerindra (10 kursi), dan PDIP (10 kursi).
“Saya sudah mendaftar dan diterima di DPP PDIP. Saya optimis dapat rekomendasi resmi untuk dijadikan calon Wali Kota Depok dari PDIP,” kata bakal calon Wali Kota Depok, Rama Pratama saat berbincang-bincang dengan para wartawan Depok Media Center (DMC) di Hotel Bumi Wiyata (BW) Depok, Sabtu (27/6/2020) lalu.
“Saya ini aktivis yang nasionalis. PDIP merupakan partai nasionalis yang komit menjaga NKRI. Itu yang menjadi kecocokan saya, selain memang PDIP sebagai salah satu partai dari 3 partai yang bisa langsung mengusung calon Wali Kota Depok. Saat ini saya masih terus menjalin komunikasi dengan pengurus DPP PDIP,” tutur Rama.
Menurut Rama, dia memiliki modal aktivis dan politikus yang cukup dikenal dan akan mampu mengalahkan petahana dari PKS yang sudah 3 periode berkuasa di Kota Depok. “Saya cukup lama jadi kader PKS, jadi saya tahu strategi untuk menghentikan hegemoni PKS di Kota Depok. Jadi, saya siap memenangkan PDIP untuk memimpin Kota Depok,” tegasnya.
Dia mengutarakan, alasan lain karena menilai PKS gagal membangun Kota Depok yang ditinggalinnya selama 30 tahun. “Cukup prihatin, tidak ada pembangunan yang berarti selama 3 periode PKS berkuasa di Kota Depok sejak 2005. Jadi, saya merasa terpanggil untuk terjun langsung membangun Kota Depok. Kota Depok yang segar, Kota Depok yang maju dan membanggakan bagi warganya,” tegas Rama.
Rama merupakan mantan aktivis 1998 dan pernah menjadi Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 2004-2009. Rama juga pernah menjadi anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (2010-2013), dan Tenaga Ahli BPK (2014-2019). Kandidat doktor ekonomi UI punya jaringan sangat luas di barisan Prabowo Sandi. Rama kelahiran 1974 ini juga menjadi salah satu juru bicara di bidang ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Maaruf Amin. [nyarink20]